kuliner indonesia
lagu
Sabtu, 01 April 2017
Minuman Lahang
Lahang merupakan minuman khas Indonesia yang terbuat dari nira, rasa manis dan segar adalah ciri dari minuman ini.
Lahang diperoleh dari sadapan pohon aren. Yang disadap adalah bunga
jantannya. Cara menyadapnya pun tidak sembarangan. Para petani biasanya
akan berangkat lebih awal untuk menyadap aren agar kesegarannya terjaga.
Konon pada kondisi tertentu air dari bungan jantan pohon aren ini bila
terlambat menyadap akan berubah menjadi cuka atau tuak. Dan pohon dari
bunga yang akan disadap akan sangat baik bila sudah berusia 5 tahun.
Menyadap nira dari bunga jantan tidaklah mudah. Beberapa lama sebelum di
sadap, ijuk yang melekat pada tongkol bunga jantan harus dibersihkan.
Juga pelepah yang menghalangi tongkol.
Limun Sarsaparilla
Anda yang pernah tinggal di Yogyakarta di era tahun 1950-an, pasti
pernah minum limun Sarsaparilla. Oleh sebagian masyarakat Jogja disebut
limun saparilla. Limun ini merupakan jenis minuman berkarbonasi yang
populer di era tahun 1950 hingga 1970-an. Cola Jawa, kebanyakan penikmat
limun sarsaparilla sepakat mengatakannya demikian. Jenis minuman yang
berwarna ungu kecoklatan ini pernah menduduki rangking minuman favorit
kaum berada di Yogyakarta.
Ketika itu, limun Sarsaparilla merupakan jenis minuman elit yang membawa
gengsi sosial tertentu pada konsumennya. Hanya orang yang punya kocek
lebih saja yang mampu membeli minuman yang dianggap modern, simbol
kemajuan, dan tentu saja berkelas di zamannya.
Limun Sarsaparilla memiliki rasa yang khas di lidah. Namanya juga
minuman berkarbonasi, tentu saja memiliki sensasi kemranyas di lidah.
Begitu dicecap, aroma semriwing laiknya mint cukup terasa, sehingga
mendatangkan efek lega di rongga hidung dan rongga dada. Aroma khas ini
sekelebat memang mengingatkan kita pada aroma obat atau jamu. Rasa
manisnya sedang-sedang saja, tidak kurang, juga tidak terlalu. Limun
Sarsaparilla juga mendatangkan efek bersendawa dan dipercaya mampu
menyembuhkan masuk angin.
. Es Selendang mayang
Banyak yang tidak mengenal jajanan tradisional khas Betawi ini. Rasanya legit manis paling enak dimakan dalam keadaan dingin, sluuurp nikmat! Meskipun jajanan yang satu ini sudah jarang ditemui, tapi masih tetap diminati oleh para penikmat kuliner.
Selendang mayang, mungkin beberapa orang masih asing dengan nama makanan yang satu ini. Makanan ini mungkin bisa dibilang salah satu pusaka kuliner dari Betawi. Hal ini dikarenakan keberadaannya yang sudah sangat jarang sekali ditemui di Jakarta.
Menurut para penjual yang masih tersisa, es selendang mayang merupakan resep yang didapat turun temurun dari leluhur mereka. Meskipun resep warisan, ternyata bahan yang digunakan tidaklah sulit yaitu sagu aren. Adonan kuenya dibuat seprti agar-agar, biasanya berwarna merah atau hijau yang berpadu dengan warna putih sehingga menarik dilihat. Warna-warna yang cantik ini mengingatkan akan warna selendang. Karenanya disebut ‘selendang mayang’.
Adonan kue yang sudah dipotong-potong disajikan bersama dengan kucuran sirop gula Jawa, kuah santan, dan potongan es batu. Rasanya manis legit dengan semburat rasa gurih santan yang enak! Disantap saat dingin bikin segar suasana.Karena selalu disantapa dingin maka dikenal juga dnegan sebutan Es Selendang Mayang. Penjual es selendang mayang biasanya dijumpai di kawasan kota (Glodok). Tapi kini, es selendang mayang juga bisa dijumpai di Eat & Eat yang berlokasi di salah satu pusat perbelanjaan di kawasan Kelapa Gading.
Banyak yang tidak mengenal jajanan tradisional khas Betawi ini. Rasanya legit manis paling enak dimakan dalam keadaan dingin, sluuurp nikmat! Meskipun jajanan yang satu ini sudah jarang ditemui, tapi masih tetap diminati oleh para penikmat kuliner.
Selendang mayang, mungkin beberapa orang masih asing dengan nama makanan yang satu ini. Makanan ini mungkin bisa dibilang salah satu pusaka kuliner dari Betawi. Hal ini dikarenakan keberadaannya yang sudah sangat jarang sekali ditemui di Jakarta.
Menurut para penjual yang masih tersisa, es selendang mayang merupakan resep yang didapat turun temurun dari leluhur mereka. Meskipun resep warisan, ternyata bahan yang digunakan tidaklah sulit yaitu sagu aren. Adonan kuenya dibuat seprti agar-agar, biasanya berwarna merah atau hijau yang berpadu dengan warna putih sehingga menarik dilihat. Warna-warna yang cantik ini mengingatkan akan warna selendang. Karenanya disebut ‘selendang mayang’.
Adonan kue yang sudah dipotong-potong disajikan bersama dengan kucuran sirop gula Jawa, kuah santan, dan potongan es batu. Rasanya manis legit dengan semburat rasa gurih santan yang enak! Disantap saat dingin bikin segar suasana.Karena selalu disantapa dingin maka dikenal juga dnegan sebutan Es Selendang Mayang. Penjual es selendang mayang biasanya dijumpai di kawasan kota (Glodok). Tapi kini, es selendang mayang juga bisa dijumpai di Eat & Eat yang berlokasi di salah satu pusat perbelanjaan di kawasan Kelapa Gading.
Syrup kawista
Wedang Ronde
Wedang ronde merupakan minuman tradisional yang berasal dari Jawa. Wedang sendiri berarti minuman. Wedang ronde adalah seduhan air jahe yang berisi bola-bola yang disebut ronde. Biasanya disajikan dengan kacang yang sudah disangrai, kolang-kaling, dan potongan roti di dalam minuman tersebut.
Langganan:
Postingan (Atom)